SOLOK - Puluhan tahun lamanya kunggungan keterisoliran akibat akses jalan yang buruk dirasakan masyarakat Tigo Lurah. Kini mimpi untuk merasakan hakekat kemerdekaan itu mulai memberikan harapan untuk menjelma menjadi suatu yang nyata.
Secercah sinar harapan itu berkat kerja keras dan kerja cerdas salah seorang putri terbaik daerah penghasil beras ternama itu di Senayan, Athari Ghauti Ardi yang merupakan Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dalam memperjuangkan nasip dan aspirasi masyarakat yang diwakilinya di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Solok.
Tidak hanya janji manis belaka, atau sekedar pemberi harapan kosong, kehadiran Athari Ghauti Ardi di parlemen pusat terbukti telah berhasil memberi karya dan kerja nyata bagi masyarakat yang di wakilinya.
Berawal dari kunjungan kerjanya bersama Bupati Solok H. Epyardi Asda, M.Mar, yang notabenenya adalah ayang sang legislator muda itu ke Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, tepatnya Jorong Kapujan Nagari Rangkiang Luluih dalam rangka Lounching Ekskavator, Sabtu, 18 Juni 2022, lalu.
Saat itu masyarakat menyampaikan keluhannya terkait jalan yang menjadi jeruji keterisoliran selalu puluhan tahun, dan berharap kepada orang nomor satu di Kabupaten Solok beserta anggota DPR RI itu untuk bisa mewujudkan mimpi yang telah berpuluh tahun menjadi angan belaka.
Tidak butuh waktu lama, kini mimpi dan harapan masyarakat kecamatan Tigo Lurah itu akan menjelma menjadi kenyataan. Berkat kegigihan dan kinerja putri sulung H. Epyardi Asda iu, ruas jalan Rimbo Data menuju Kapujan Nagari Rangkiang Luluih Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok akan dibangun dengan layak. Bahkan pada Jum’at, 22 Juli 2022 lalu, Balai Jalan Nasional Sumatera Barat didampingi Dinas PUPR Kabupaten Solok telah langsung lakukan survei dan pengukuran dengan artian sudah disetujui, dan akan segera dilakukan pembangunan secepatnya.
Atas torehan hasil perjuangan hebatnya itu, Athari dengan rendah hati mengaku bahwa sebagai pemegang amanah rakyat, itu sudah merupakan kewajibannya. Khusus Kabupaten Solok, dikatakannya bahwa itu merupakan bahagian dari tekad serta janjinya untuk terus membangun kampung halaman tercinta.
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|
Menurutnya, Jalan dari Rimbo Data ke Kapujan Nagari Rangkiah Luluih itu memang harus diperjuangkan karena sangat dibutuhkan dan penting artinya bagi masyarakat setempat. Jalan itu, selain menjadi salah satu akses utama untuk masuk ke Kecamatan Tigo Lurah, juga merupakan kebutuhan utama sebagai penopang peningkatan perekonomian, dan sektor lainnya bagi masyarakat, sehingga hasil bumi dari daerah itu pun bisa dibawa keluar untuk dipasarkan.
“Says menyaksikan dan merasakan sendiri saat kunjungan kerja beberapa waktu lalu bersama Bapak Bupati Solok. Betapa jalan itu sangat parah dan sulit untuk dilewati. Artinya sangat jauh dari kata layak. Bahkan mobil yang saya tumpangi bersama Bapak Bupati sampai terperosok dan terjebak ke dalam lumpur, sehingga harus diderek untuk bisa keluar. Tentu dengan kejadian itu, saya bisa membayangkan bagaimana susahnya masyarakat disana, sehingga bisa dipastikan keberadaan jalan itu sangat penting bagi masyarakat dan memang harus diperjuangkan, ” ungkap Athari.
Dengan telah selesai nantinya Jalan Rimbo Data ke Kapujan dibangun, Athari berharap Kecamatan Tigo Lurah akan cepat maju dan berkembang, hingga setara dengsn daerah-daerah lainya di Kabuauten Solok dan terlepas dari istilah tertinggal. Dengan demikian, imbuhnya, pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat seiring waktu pun turut akan meningkat.
Terkait perjalan perjuangannya untuk membawa masyarakat Tigo Lurah keluar dari kungkungan keterisoliran, Joni, Staf Athari di Komisi V DPR RI menuturkan bahwa setiba di Ibukota usai kunjungan kerja Athari ke Nagari Rangkiang Luluih Kec. Tigo Lurah, dirinya langsung diperintahkan oleh Athari untuk segera mempersiapkan segala bahan yang diperlukan guna segera mengkomunikasikan hasil kunjungan kerjanya itu kepada dengan pihak kementerian PUPR melalui surat (permohonan) tertulis, termasuk seluruh dokumentasi lapangan.
“Satu minggu setelah kunjungan kerja di Kabupaten Solok, aksi nyata langsung dilakukan Ibi Athari dengan memasukkan surat permohonan tertulis kepada Bapak Menteri PUPR RI, Basuki Hadi Muljono, dengan perihal surat, usulan pembangunan untuk daerah terisolir, ” sebutnya.
Dalam surat permohonan tersebut, kata Joni, Athari juga menjelaskan kronologis dan kondisi jalan yang dilaluinya ke Jorong Kapujan Nagari Rangkiang Luluih Kec. Tigo Lurah sepanjang lebih kurang 12 KM, yang menurutnya masih sangat jauh dari kata layak, termasuknya melampirkan dokumentasi sebenarnya dilapangan, yang tak lain adalah sebagai pertimbangan oleh pihak Kementerian. Selain itu politisi Partai berlambang Matahari itu juga menyebutkan, bahwa jalan tersebut sangat penting, sebab merupakan akses utama mobilisasi masyarakat disana.
“Alhamdulilah akhirnya langsung ditanggapi oleh Kementerian PUPR melalui Balai Jalan Nasional Sumatera Barat untuk dilakukan survey dan pengukuran ke lokasi jalan dimaksud, ” terang Joni.
“Ibu Athari selalu begitu, Kembali dari kunjungan kerja, apa-apa usulan masyarakat selalu langsung di ‘follow up’ dengan serius, dan kita akan mempersiapkan seluruh bahan yang diperlukan. Saya melihat, ibu Athari selalu mementingkan masyarakatnya, ” ungkap Joni.
Selain itu, semenjak Athari Ghauti Ardi masuk ke Gedung Nusantara, Senayan pada 2019 lalu dengan membawa amanah dan aspirasi masyarakat, telah banyak program dan anggaran pemerintah pusat yang telah berhasil dibawanya ke Sumatera Barat melalui program kerjanya. Jika dihitung, sudah ratusan milyar APBN dibawa putri sulung Bupati Solok itu ke Sumatera Barat dalam berbagai bentuk program kerja pro rakyat, diantaranya Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal juga dengan program bedah rumah, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Program Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3TGAI), Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Sanitasi Pedesaan, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), Pengadaan Bus Sekolah, Bantuan untuk Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG), Program Pembangunan Jembatan, Program Normalisasi Sungai Batang Lembang dan Batang TAPAN, serta Program Desa Wisata yang diusulkannya melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Disamping program yang telah ada sebelumnya, Athari melalui peran dan kewenangannya di Komisi V DPR RI, juga akan terus berusaha untuk memprioritaskan pembangunan daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau, salah satunya adalah daerah 3T (Tertinggal, Terpinggir dan Terpencil).
Karena menurutnya, daerah 3T merupakan wilayah yang dinilainya sangat memerlukan bantuan dalam berbagai sektor kebutuhan dasar masyarakat, termasuk sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kebutuhan masyarakat lainnya yang perlu diperjuangkan. Tidak hanya bagi Kab. Solok, tetapi juga bagi daerah lain yang diwakilinya.
“Saya akan terus berusaha memperhatikan daerah-daerah yang selama ini terabaikan, mudah-mudahan mimpi masyarakat untuk mendapatkan pembangunan yang merata, betul-betul bisa jadi kenyataan dan dirasakan sejatinya daerah-daerah yang telah maju duluan. Sehingga tidak ada lagi yang namanya desa tertinggal di daerah yang saya wakili, ” pungkas Athari. (*)